Jumat, 21 Februari 2014 2 komentar

Self



Siapa Saya ?
Who am I ?
Siapa diri kita ?

“Self” “Diri” satu kata yang sering muncul dalam sepanjang kehidupan kita. Tapi, apakah kita sudah mengenal diri kita ? Mungkin untuk menjawab pertanyaan yang satu ini perlu berpikir keras dan kalaupun kita menjawabnya akan ada keraguan ketika kita menjawabnya.
Terkadang saya juga bingung ketika mau menjawab “Siapa saya ?” “Who am I ?”
Tertarik dengan buku tebal yang bertuliskan Psikologi Sosial yang bertumpuk rapi di lemari perpusatkaan fakultas psikologi, buku ini seperti yang jarang terjamah oleh para penghuni perpus ini, soalnya buku yang berjumlah 718 halaman ini masih rapih dan bersih, masih enak dipandang. Saya meminjam buku ini pun karena beralasan untuk saat ini saya sedang membutuhkan referensi yang mendukung untuk Proposal (baca: usulan penelitian) yang akan saya ajukan yang berhubungan dengan Psikologi Sosial, mungkin jika tidak karena alasan itu saya tidak akan memegang buku ini satu kali pun.  Karena untuk dibawa – bawa keman – mana pun cukup membuat tangan ini pegal.
Setelah mencari bab yang dimaksud sebagai referensi, ketika melihat Daftar Isi ada yang bertuliskan bab berjudul “Diri”. Satu kata yang membuat saya tertarik untuk membacanya, karena saya sering menyebut – nyebut kata itu tapi saya sendiri bingung sebetulnya apa yang dimakasud “Diri” itu.
Diri itu ternyata keyakinan yang kita pegang tentang diri kita sendiri. Jadi apapun yang kita lihat diri kita dari sudut pandang mana pun maka itu diri kita, diri kita tergantung kita memandang bagaimana diri kita. Ketika kita memandang diri kita positif maka hasilnya pun positif, sebaliknya ketika kita memandang diri kita negative. Seperangkat keyakinan tentang diri kita sendiri dinamakan konsep diri (self-concept).
Persepsi kita tentang diri tergantung kita menilai diri kita dan tergantung bagaimana kita memandang diri kita itu seperti apa. Hasil evaluasi tentang diri kita sendiri dinamakan self esteem (penghargaan diri)
Orang yang mempunyai self esteem yang tinggi maka self concept nya pun jelas, mempunyai tujuan yang pasti, sebaliknya orang yang mempunyai self esteem yang rendah maka self concept nya pun belum jelas, tidak mempunyai tujuan yang pasti.
Identitas diri kita akan berkembang sepanjang hidup kita, masa transisi dari anak – anak ke remaja, remaja ke dewasa awal adalah masa – masa pemahaman diri karena kesatuan identitas dan perubahan itu yang dapat menambah tentang pemahaman diri kita.
Kita dapat pengetahuan tentang diri kita berawal dari sosialisasi. Sosialisasi membentuk kita mendapatkan pengalaman awal dalam kehidupan kita yang dapat diinternalisasikan dalam konsep diri. Looking glass self yaitu orang memandang diri mereka sebagaimana orang memandang dan merespon mereka. Persepsi kita tentang bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita dinamakan reflected appraisals (evaluasi diri berdasarkan persepsi dan evaluasi dari orang lain).
Yakinlah dengan diri kita sendiri karena yang tahu tentang diri kita yaa diri kita sendiri. Terkadang orang lain hanya melihat kita dari satu sudut pandang saja tanpa melihat sudut pandang yang lainnya, pandangan mereka itu relative dan terkadang apa yang mereka nilai dari diri kita adalah dari perilaku yang Nampak dari luar, mereka tidak mengetahui diri kita dari dalam. Terkadang perkataan mereka membuat kita berpikir dua kali tentang diri kita, apakah benar apa yang dikatakan mereka tentang diri kita ? padahal yang tahu tentang diri kita ya diri kita sendiri. Penilaian yang pedas dari mereka yang bahkan hanya sekilas mengenal kita dapat menurunkan rasa harga diri kita dalam sekejap. Maka keyakinan tentang diri kita sendiri itu sangat penting, kita harus mempunyai Konsep Diri (Self Concept) yang Jelas dan Self Esteem yang Tinggi.
Terkadang lisan seseorang itu dapat mematikan kita dalam sekejap. Tetapi ketika kita mempunyai perisai untuk menjaga diri kita maka tak akan mudah mereka menghancurkan harga diri kita. Karena kita yakin akan Diri Kita Sendiri.
 
 
;