Pertempuran Akhir Smester pun telah selesai dilaksanakan,
meskipun begitu hasilnya belum dapat diketahui semuanya. Hasil belajar selama
satu smester akankah berakhir dengan Nilai A, B, atau C, bahkan D atau E. nilai
– nilai itu seakan – akan menghantui, padahal inti dari pembelajaran itu adalah
apa yang sudah kita dapatkan dari mata kuliah tersebut dan menjelma ke dalam
diri untuk melakukan perubahan karena Ilmu yang kita dapatkan.
Ada mata kuliah yang mendapatkan nilai A karena hasil dari
membeli Buku yang telah ditulis oleh Dosen tersebut tanpa ada pembelajaran sebelumnya,
bahkan Nilai A pun sudah ditangan. Dapat nilai D, padahal merasa diri sudah
belajar semaksimal mungkin di mata kuliah itu dan akhirnya #jlebb kecewa pada
mata kuliah tersebut, mendapatkan Nilai C pada mata kuliah tertentu begitu
senangnya, karena niat dari awalnya asalkan Lulus dari mata kuliah tersebut,
karena kalau sampai mengulang mata kuliah tersebut tak tahu apa lagi yang harus
dilakukan karena seabreg tugas dan praktikum akan kembali menghantui. Diberi nilai
standar yaitu nilai B, menyesal kenapa tidak mendapatkan A, dengan mata kuliah
yang mempunyai 3 SKS nilai B dapat memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap jumlah Indeks Prestasi. Tidak dapat dipungkiri kekecewaan itu akan
menghampiri ketika Nilai itu tidak sesuai dengan harapan.
Nilai secara kuantitatif mungkin memang penting karena
setidaknya itu sedikit menggambarkan proses belajar kita, tapi apakah ketika
nilai itu tinggi pada saat UTS atau UAS nya saja karena hasil mencontek itu
tetap menjadi gambaran proses belajar seseorang ? lalu apakah itu akan tetap
menjadi standar bahwa orang itu belajar, karena nilai Akhirnya “besar” padahal
itu bukan hasil pemikiran dirinya sendiri. Lalu bagaimana proses belajar dari
hari kehari, keaktifan mahasiswa di kelas, bukankah belajar itu merupakan suatu
proses perubahan untuk menjadi lebih baik, dapatkah hanya di nilai dengan A, B,
C, D, dan E karena melihat hasil akhir dengan nilai kuantitatif dari mata
kuliah tersebut paling tinggi.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tentu akan sangat berguna
untuk melamar pekerjaan ke suatu perusahaan, bahkan itu akan menjadi kebanggaan
bagi diri sendiri dan orang tua. Tapi apakah ketika cara mendapatkan dan
penilaian yang dilakukan hanya melihat dari satu sudut pandang saja itu masih
akan tetap menjadi standar kesuksesan seseorang dalam perkuliahannya ?
Mencari ilmu adalah salah satu kewajiban kita bagi setiap
muslim. Terkadang orang itu hanya melihat hasil akhirnya saja tanpa melihat
proses panjang yang terjadi sebelumnya, padahal yang terpenting sebelum hasil
akhir itu keluar adalah proses panjang yang dilaluinya. Oleh karena itu
Cintailah prosesnya, dan Hadapi, Hayati, dan Nikmati (HHN) selama proses
berlangsung, meskipun Nilai yang diberikan manusia tidak sesuai dengan harapan
kita, Masih ada Allah yang melihat usaha dan mengetahui niat kita selama
menjalani proses tersebut. Ketika mengharapkan penilaian dimata manusia maka
kekecewaan sungguh tiada hentinya akan menghampiri, karena sesungguhnya
pengetahuan dan penglihatan manusia itu terbatas. Hanya Allah yang akan
memberikan segala sesuatu tanpa batas. Karena Allah Maha Sempurna :)