InsyaAllah InsyaAllah InsyaAllah
Ada jalan . . .
Masalah ??? ujian ??? cobaan ???
musibah ???
Itulah kehidupan, ketika kita
berbicara tentang masalah - masalah hidup yang kita alami beban hidup ini
terasa berat. Kalau kita berkaca ke belakang banyak masalah – masalah yang bisa
kita lalui, kita bisa melewati semua itu. Karena sesungguhnya bersama kesulitan
pasti ada kemudahan, Allah tidak akan membebani hambanya melebihi kapasitas
dirinya. “Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir." (Qs. Al-Baqarah:286)
Ketika kita mendapat musibah, lihatlah orang –
orang disekitar kita ada yang lebih terjatuh dari musibah yang kita dapatkan,
banyak – banyaklah bersyukur dan memantaskan diri kita untuk menjadi orang yang
berjiwa besar yang senantiasa bersyukur. Ujian hidup yang tiada hentinya, yaa
karena hidup adalah ujian. Dengan masalah, dengan cobaan, dengan musibah yang
Allah berikan kepada kita tiada lain untuk meningkatkan kapasitas diri kita
untuk memantaskan diri kita bekal untuk bertemu dengannya Sang Maha Pencipta,
itu merupakan bentuk kasih sayang Allah yang diberikan kepada kita semua,
bagaimana kita menyikapinya ??? Pantaskanlah diri kita untuk mendapatkan
SurgaNya, yakinlah ada hikmah yang Allah berikan kepada kita dibalik semua itu.
Bersyukur ketika mendapatkan nikmatnya, bersabar ketika mendapatkan musibah.
Masalah – masalah yang kita hadapi saat ini tiada lain untuk meningkatkan
kapasitas diri kita lebih matang menghadapi kehidupan selanjutnya, bagaimana
kita mau melanjutkan ke langkah selanjuntnya sedangkan baru juga level 1 kita
sudah menyerah dengan masalah yang kita alami. Pantaskah diri kita mencapai
puncak keimanan tingkat tinggi sedangkan satu masalah yang sebenarnya bisa kita
hadapi, kita sudah menyerah kalah sebelum berperang. InsyaAllah your find the way J