Selasa, 07 April 2015 0 komentar

SKRIPSI



SKRIPSI
Sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Strata 1. Kurang lebih mungkin itulah kata-kata yang tertulis di Cover Skripsi bagian paling depan.
Skripsi bisa dibilang sebuah “pertanggungjawaban” selama 4 tahun mendapatkan ilmu. Mungkin bagi sebagian orang tua, wisuda atau memakai toga itu hal yang paling penting dan membahagiakan bagi anaknya yang sudah menempuh kuliah selama 4 tahun lamanya. Tapi, mungkin saat sidang lah waktu “menegangkan” dimana karya ilmiah yang sudah dibuat dipertanyakan. Wisuda bisa dibilang hajatannya atau resepsi saat pernikahan, dan sidang bisa dibilang akad nikahnya saat – saat menentukan untuk pertanggungjawaban sebuah karya yang kita buat.
Sependek pengetahuan saya tak hanya sekedar untuk mendapatkan nilai, tapi itu adalah sebuah karya tulis yang perlu dipertanggungjawabkan, itu adalah sebuah karya yang akan dinikmati oleh banyak orang bahkan dijadikan “panduan” bagi sebagian orang.
Mengejar ngejar dosen untuk bimbingan mungkin seni-nya dalam proses penyusunan skripsi, menunggu dosen berjam – jam mungkin itu juga jalan yang mewarnainya. Karena sebuah proses panjang itulah sebuah karya akan dihargai.
Terkadang membicarakannya saja menjadi hal yang membosankan, terkadang enggan untuk memikirkannya pun, terkadang enggan untuk ditanya, sudah bab berapa ? kapan UP ? kapan sidang ?. Terkadang disitu saya merasa sedih jika ada yang bertanya seperti itu, dan terkadang hanya bisa tersenyum J . Rasa malas bisa dibilang “sindrom” mahasiswa tingkat akhir, rasa malas itu datang memenjara pikiran untuk berhenti berfikir, rasa malas itu terkadang memenjara diri untuk berhenti melangkah dalam mencari referensi yang harus di cari. Ahh ataukah Just Reason. Maybe Yes ? Maybe No ?
Tak jarang para mahasiswa tingkat akhir memilih untuk mengalihkan perhatian yang jauh – jauh dari hal  hal yang berbau SKRIPSI.
Bergerak meninggalkan rasa malas itu, atau Diam terpenjara oleh rasa malas. 
Menjadi mahasiswa tingkat akhir tentunya SKRIPSI menjadi pikiran yang utama muncul dalam pikiran mahasiswa tingkat akhir. Tapi jauh dari itu, sebetulnya masih banyak kekhawatiran akan masa depan selanjutnya selepas gelar sarjana itu diraih. Tentang dunia kerja yang akan dihadapi lah ? Tentang Pasangan hidup lah ? ini dan itu cukup mewarnai pikiran. Ahh entahlah mungkin ini sekedar tulisan dari sebuah kecemasan mahasiswa tingkat akhir.
Mulai sekarng, Luruskan niat bahwa tujuan karya tulis itu dibuat untuk kebermafaatan orang banyak dengan niat yang tulus karena Allah, dengan begitu InsyaAllah akan dipermudah jalannya. Bagiku skripsi adalah jalan untuk menjadi seorang penulis pertama yang menelurkan buah pikiran lewat sebuah penelitian yang dapat dinikmati oleh banyak orang. Keorisinalitas penulisan hal penting yang diutamakan dalam karya ilmiah itu, bukan hanya sekedar menulis untuk memenuhi lembaran – lembaran yang akhirnya tercover dengan judul SKRIPSI dan di halaman selanjutnya terdapat lembar pengesahan bahwa skripsi ini telah disetujui.
Entah saya terlalu berpikir panjang ? atau terlalu berpikir ribet ?
Yang ada hanyalah pikiran liar yang membuat saya berpikir bahwa SKRIPSI bukan sekedar lembaran – lembaran kertas untuk meraih Gelar. 
Catatan ini dibuat oleh Mahasiswa Tingkat Akhir
Repost dari Akun Pribadi 
 
 
;