Jumat, 15 Juli 2011

Hobi jadi Tragedi

Musim panas/kemarau identik dengan musim layang - layang karena kalau musim hujan tidak mungkin main layang - layang. Tak kenal usia, permainan ini disukai oleh anak - anak maupun orang dewasa. Saya senang melihat orang - orang yang suka main layang - layang di sawah. hhe Apalagi lihat orang yang lari - lari untuk mendapatkan layang - layang yang kalah, istilah dikampung sih Moro langlayangan. Saya suka takut kalau lihat orang yang lagi Moro langlayangan ke jalan - jalan tanpa melihat kendaraan yang sedang lalu lalang dijalanan matanya hanya mengarah pada layang - layang yang lagi dikejar.Sungguh terlalu, perbuatan mereka itu bisa membahayakan diri mereka sendiri. Sedikit bercerita hari Senin tanggal 20 Juli kemarin ada insiden yang cukup mengejutkan warga sekampung. Pertamanya terdengar ledakan yang sangat keras seperti bunyi gas meledak, otomatis warga sangat terkejut. Dan apa yang terjadi ??Pada sore hari itu, warga langsung menyerbu ke sumber suara tempat ledakan terjadi. Kronologisnya, ada 2 orang anak namanya Yandi dan Hendri, mereka sedang ngambil layangan yang nyangkut diatas masjid Si Yandi ngambil layangan dan naik ke atas masjid, sedangkan Hendri di bawah cerita punya cerita layangan itu nyangkut di kawat kabel listrik dan Yandi pun mengambil layangan itu dia tidak sadar bahwa apa yang Dia lakukan itu sangat membahayakan dirinya, nah disitulah terjadi kontak listrik. Padahal layangan udah di bawah, ketika terjadi ledakan Yandi masih di atas. Tangannya terkena percikan api dan tubuhnya sempat terpental hingga jatuh, Yandi langsung berlari dan turun ke bawah. Warga yang melihat semakin banyak dan terus memperbincangkan mereka, tak lama setelah ledakan pertama terjadilah ledakan yang kedua. Yang cukup mengejutkan warga dan membuat adik saya sampai nangis karena pada waktu ledakan kedua adik saya berada di depan percikan api, alhamdulillah tidak terjadi apa - apa. Warga sangat panik setelah mendengar letusan yang kedua, mereka mengira tidak akan terjadi ledakan lagi. Salah satu warga menelpon petugas PLN untuk memperbaiki kerusakan yang membuat kampungku itu mati lampu. Yandi pun pulang dan langsung tidur, sehari itu dia tidak keluar rumah. Perasaan trauma mungkin masih Dia rasakan. Menurut orang tuanya, "Ketika dia tidur setelah insiden itu tangannya terus bergetar." Entah apa yang dia rasakan yang pasti saya prihatin dengan keadaannya. Tapi, Alhamdulillah sekarang Dia bisa keluar rumah lagi dengan ceria. Apakah dia trauma untuk main layang layang ? Dan apa yang terjadi , , , Dia masih ingin main layang - layang. Mungkin itulah hobi meskipun sudah kena akibatnya tapi tetep Dia suka bermain layang - layang.
***

Apa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut?

0 komentar:

Posting Komentar

 
;