Senin, 18 Juli 2011

My Dreams : Menjadi Guru Bahasa Inggris

Itulah cita - citaku dimasa kanak - kanak. Cita - cita saya menjadi guru bahasa inggris, setelah menginjak bangku SD salah satu mata pelajaran yang saya sukai adalah bahasa inggris. Kalau menurut teman - teman itu pelajaran yang sangat sulit, tetapi tidak bagiku (itu waktu kecil). Saat itu aku menyukai bahasa inggris karena cara mengajarnya mudah difahami dan menyenangkan. Saya selalu bersemangat saat pelajaran bahasa inggris (tapi, bukan berarti pelajaran yang lain tidak bersemangat). Kesenanganku terhadap bahasa inggris semakin bertambah ketika kakaku yang pertama les bahasa inggris dan aku suka belajar bersamanya. Apalagi kalau ada PR. Guru favoritku, yaa tentunya guru bahasa inggris namanya Bu Dewi. Setelah menginjak ke kelas 4 (entah kelas 5 . . . Lupaa he) Bu dewi menikah lalu setelah itu dia cuti untuk mengajar. Disitu aku kehilangan sosok guru yang selama ini menginspirasiku dalam belajar bahasa inggris. Waktu kecil saya keukeuh banget ingin jadi guru bahasa inggris, pokoknya setiap ada yang nanya, "Cita - cita Arin apa ?". Jadi Guru bahasa inggris, "Jawabku". Sampai - sampai teman - teman kakakku tahu kalau cita - cita adiknya itu jadi seorang guru bahasa ingggris.
***
6 tahun sudah aku dibangku SD saatnya aku menginjak dunia SMP. Kelas 1 SMP pelajaran bahasa inggris masih saya anggap mudah dan bisa dimengerti. Lagi - lagi karena guru ynag mengajarnya mudah difahami dan menyenangkan. Hal yang serupa terjadi pada guru bahasa inggris SMPku, dia cuti untuk menikah. Lagi - lagi aku kehilangan sosok guru yang menjadi inspirasiku. Menginjak kelas 2 dan 3 bahasa inggris itu mulai kurasa sulit. Entah apa yang terjadi denganku ? Cita - cita itu seakan goyah bagaikan pohon yang diterjang badai yang sangat kencang. Pupus sudah cita - citaku sebagai guru bahasa inggris. Aku mulai bercerita pada kakakku, Arin gag mau jadi guru bahasa inggris, huuft. susah, tak seperti dulu. Kakakku hanya tersenyum dan bertanya,"Terus mau jadi apa?". Arin kecil dan culun itu menggelengkan kepala kebingungan tak tahu apa yang harus aku jawab. Menginjak kelas 3 bahasa inggrisitu seolah - olah pelajaran yang menakutkan. koq jadi begini ? terus bertanya dalam hati ini. Apakah diri ini bodoh ? Apakah metode pengajarannya yang salah ? Entahlah . . .
* "Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak-anak yang belum mendapat kesempatan yang baik dari metode-metode guru yang benar," (Yohanes Surya).
Hikmah yang dapat diambil dari coretan - coretan kecilku ini adalah Semua itu Mudah. Hidup adalah Belajar, dan bersemangatlah untuk terus Belajar.
To be continue . . .

0 komentar:

Posting Komentar

 
;