Kamis, 12 Juni 2014

Speaking Area (2)



Speaking area berlanjut lagi, tidak cukup hanya sampai speaking area (klik) yang pertama kali saya tulis, ketika semua itu ingin menjadi sebuah kebiasaan maka harus dilakukan secara berualng – ulang (baca: repetition).
Memasuki tingkat III dalam dunia kampus terutama di fakultas saya ada mata kuliah pilihan, kita sebagai mahasiswa boleh bebas memilih mata kuliah apa saja yang kita inginkan sesuai dengan minat kita.
Di daftar mata kuliah pilihan tersebut terdapat mata kuliah “Pelatihan” salah satu mata kuliah yang ingin saya ambil, selain sebelumnya mendengar cerita – cerita dari kakak tingkat membuat saya ingin mengambil mata kuliah pilihan tersebut, ditambah lagi dosen yang mengajarnya adalah salah satu dosen favorit saya, tambah ngebet aja mau ngambil mata kuliah tersebut. Sumpah ga nyesel banget ikut mata kuliah itu, hampir tiap minggu kita ketawa ketiwi hi hi hi hi, bukan hanya hal itu saja yang membuat saya ga salah pilih mata kuliah pelatihan ini, ilmu, pengalaman, dan skill yang saya dapatkan membuat saya makin seneng mengikuti mata kuliah pelatihan ini. Setelah mendapatkan materi dari dosen, kita dituntut untuk melakukan role play pelatihan yang ditampilkan perkelompok, tema pelatihan yang kami bawakan berbeda – beda tiap kelompok. Role play itu dilakukan dihadapan semua teman – teman yang mengambil mata kuliah itu ada sekitar 30 orang. Bukan main cobaannya ketika role play dihadapan mereka, meskipun mereka cukup kooperatif tapi gangguannya lebih banyak. Kita dituntut untuk bisa menjadi seorang trainer, meskipun perkelompok tapi tetap setiap orang diberikan materi untuk menjadi trainer.
Setelah role play semua kelompok, tugas akhir dari mata kuliah ini adalah membuat pelatihan dimana peserta pelatihannya sesuai dengan kebutuhan tema yang mereka angkat. Kelompok saya membawakan pelatihan Team Building dengan Jargon “Team Building? Bersama Kita Bisa”.
Akhirnya tibalah tanggal 24 Mei 2014, tanggal dimana kita mengadakan pelatihan. Setelah beberapa hari sebelumnya kita mempersiapkan pelatihan ini, akhirnya tiba juga waktunya. Peserta yang datang pada waktu itu adalah 20 orang dari smester II. Sugesti saya dari awal bahwa ketika saya menjadi trainer dihadapan mereka akan jauh lebih mudah prosesnya daripada ketika saat saya roleplay dihadapan teman – teman seangkatan dan bahkan ada kakak tingkat. Dan ternyata memang benar, Alhamdulillah semuanya dapat berjalan dengan lancar dan mereka juga cukup kooperatif, meskipun gerogi cukup mewarnai suasana hati saya saat di awal pertama kali muncul dihadapan peserta pelatihan tapi Alhamdulillah dapat membawakannya lebih tenang dibanding saat role play dihadapan teman – teman. 
Suasana itu pun mewarnai teman – teman satu team saya, mereka juga mersakan bahwa lebih tenang dan lebih nyaman saat menjadi trainer dihadapan para peserta pelatihan yang sesungguhnya. Alhamdulillah akhirnya kami dapat melewati hari itu semua dengan mudah dan lancar itu semua tak lepas dari KuasaMu ya Allah.
Knowledge and Skill yang saya dapatkan dari mata kuliah itu akan sangat bermanfaat untuk kehidupan saya setelah masa kuliah berakhir bahkan sekarang pun ilmu itu bisa bermanfaat dan saya gunakan dalam beberapa event. Seperti yang telah saya tuliskan dalam postingan saya yang berjudul Berbagi itu Indah (klik) saya dapat menggunakan semua ilmu – ilmu tentang public speaking yang saya dapatkan dari awal mengikuti training Young Miracle Motivator dan semua training ataupun pengalaman  yang saya dapatkan dari organisasi maupun komunitas yang saya ikuti itu sangat berguna ketika saya terjun langsung ke dunia pelatihan/training sesungguhnya, meskipun pengalaman yang saya dapatkan belum yang sebanyak orang lain dapatkan, meskipun saya belum memiliki prestasi yang berarti dalam dunia public speaking, tapi saya yakin proses itu akan menuju kurva yang menaik ke atas mencapai prestasi yang saya inginkan dengan begitu keinginan saya untuk berbagi ilmu dengan orang lain dapat tersampaikan dengan baik. Karena berbagi itu indah maka saya ingin melakukannya. Karena Ilmu tanpa amal itu bagaikan pohon tak berbuah. Jika saya ingin menjadikan ini semua sebagai kebiasaan maka saya harus terbiasa mengulang – ngulang kegiatan tersebut atau melakukan repetition maka akan menjadi suatu kebiasaan yang positif. Artinya saya harus banyak menambah jam terbang dalam hal ini. Mudah – mudahan saya dapat mencintai prosesnya dan mencapai cita dan asa yang diinginkan. Tidak ada daun yang jatuh tanpa sepengetahuanNya begitu pun juga tidak akan ada prestasi yang dapat saya capai tanpa KuasaMu. Karena manusia hanya dapat berencana, Allahlah pembuat skenario terindah dalam hidup ini. Terus berbagi dan berkarya itulah yang ingin saya lakukan saat ini dan selamanya. Selama itu positif, So lakukanlah dengan baik Arin. Keep Fighting J

0 komentar:

Posting Komentar

 
;